Dharma Pongrekun Tak Pedulikan 'Money Politic': Tidak Ingin Tahu Apa yang Orang Lakukan
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dharma Pongrekun Tak Pedulikan 'Money Politic': Tidak Ingin Tahu Apa yang Orang Lakukan. Foto : Achmad Basofi

Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengungkapkan pandangannya terkait dugaan praktik politik uang (money politic) yang diduga digunakan untuk memenangkan salah satu pasangan calon dalam kontestasi politik seperti Pilkada.

Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mengetahui yang orang lain lakukan, dirinya hanya fokus dengan yang ingin dilakukannya ke depan.

"Itu buat saya, itu hanya menghabis-habiskan energi. Untuk apa mencari hal-hal seperti itu? Saya lebih baik fokus kepada apa yang harus saya lakukan. Bukan kepada mencari tahu apa yang orang lakukan," kata Dharma kepada wartawan di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Rabu (27/11/2024).

Menurutnya, fenomena ini merupakan cerminan dari sistem kapitalis, politik sering kali menyerupai perebutan seperti proyek tender.

Ia menyoroti bahwa dalam sistem seperti ini, jabatan politik sering dilihat sebagai kesempatan untuk mengelola anggaran dan proyek, yang pada akhirnya berujung pada kepentingan angka atau keuntungan finansial.

"Karena biarlah, kita sudah sama-sama tahu kok. Di sistem kapitalis ini, orang berebut untuk menjadi pemimpin daerah. Cenderung seperti perebutan proyek tender," jelas Dharma.

"Sehingga ini adalah perebutan proyek tender untuk mengelola pekerjaan di Jakarta. Ujung-ujungnya apa? Angka. Itu yang di uber," sambungnya.

Dharma juga menekankan bahwa akar dari banyak permasalahan di masyarakat, baik di tingkat atas maupun bawah, adalah uang.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk lebih fokus pada solusi nyata dan bekerja demi kepentingan masyarakat, bukan sekadar mengejar kepentingan pribadi atau kelompok.

"Kalau enggak, enggak bakal ribut lah Di mana-mana keributan atas dan bawah, saudara, itu akar masalahnya apa? Uang," tegas Dharma.